Tips Memilih Franchise Agar Sukses Berbisnis Di Tengah Pandemi
Memulai bisnis riil di tengah pandemi seperti sekarang ini banyak tantangannya tapi bukan berarti pasti gagal. Membeli franchise / waralaba dengan sistem yang sudah teruji tentu akan meminimalkan resiko. Tapi tidak semua bidang bisnis bisa berjalan dengan baik di tengah kondisi seperti sekarang ini. Temukan tips memilih waralaba yang dapat bertahan di tengah covid-19.
Pandemi Covid-19 kali ini memang menghantam hebat sendi-sendi perekonomian masyarakat. Sebagai akibatnya banyak dari mereka yang sebenarnya ingin memulai bisnis di tahun 2020-2021 ini menjadi takut dan mengurungkan niatnya, lantaran resiko berinvestasi di sektor riil sekarang ini memang cukup tinggi. Daya beli masyarakat yang menurun akibat pandemi, membuat para pebisnis muda menjadi ragu-ragu dan takut melangkah.
Sekalipun demikian, bukan tidak mungkin anda dapat sukses memulai bisnis riil di tengah pandemi seperti sekarang ini. Jika anda piawai dalam membaca situasi dan menangkap peluang yang ada, bisa jadi berinvestasi untuk memulai bisnis baru anda justru mendapat keuntungan lebih besar dibanding berinvestasi pada pasar modal atau saham, yang sama-sama beresiko tinggi.
Menurut Yuswohady, Managing Partner Inventure, cara untuk menurunkan resiko memulai bisnis baru adalah dengan menjadi franchisee dari sebuah waralaba. Dengan berinvestasi pada sebuah waralaba, maka anda tidak membangun brand dan sistem dari 0, sehingga resiko gagal dapat diperkecil. Namun demikian anda tetap perlu lebih hati-hati dalam memilih franchise yang masih tergolong aman di tengah pandemi. Berikut tipsnya!
Mengingat kondisi pandemi seperti sekarang ini, kecenderungan masyarakat adalah mengurangi sebisa mungkin belanja kebutuhan sekunder dan tersier. Karena itu pilihlah waralaba / franchise yang menjual kebutuhan sehari-hari. Jangan pilih franchise yang menawarkan produk yang terkait gaya hidup, karena masyarakan sekarang ini lebih fokus untuk melakukan saving. Jadi mereka akan mengencangkan ikat pinggang dan berusaha tidak membeli produk gaya hidup, seperti tas bermerk, dsb.
Contoh waralaba kebutuhan sehari-hari atau basic need yang layak dirilik adalah seperti apotek, toko kelontong, minimarket, laundry, dan lain sebagainya. Seberapapun masyarakat berusaha berhemat, tetap saja mereka harus membeli daging, buah, sayur, obat. Jadi franchise yang bergerak di bidang-bidang ini tidak akan terpengaruh hebat karena pandemi. Tentunya anda tetap perlu mengkaji lebih lanjut masalah lokasi, berapa nilai investasi, ada royalti fee atau tidak, dan hal-hal lain yang berhubungan untuk meminimalisasi resiko sambil memperbesar keuntungan.
Makanan juga termasuk basic needs, jadi franchise restoran atau kedai makanan masih layak dipertimbangkan tentunya. Tapi jangan pilih waralaba makanan yang untuk gaya hidup, pilih yang sifatnya lebih ke kebutuhan sehari-hari saja. Saya rasa kedai makanan yang menjual nasi akan lebih kecil resikonya daripada model kafe-kafe atau minuman-minuman seperti boba, dsb. Pertimbangkan juga untuk memilih yang punya sistem penjualan online dan minim interaksi fisik, mengingat kondisi pandemi seperti sekarang ini
Sementara waralaba kebutuhan dasar yang lainnya seperti kursus, klinik kesehatan, ataupun institusi-institusi pendidikan masih bisa dipertimbangkan asalkan mereka menerapkan sistem online. Karena suka tidak suka pandemi ini akan memaksa masyarakat untuk melakukan semuanya secara online. Apabila franchise tersebut tidak mengembangkan dan menerapkan sistem online, saya rasa lebih baik anda skip dulu.
Itulah sedikit tips memilih franchise yang tepat agar sukses berbisnis di tengah pandemi. Semoga membantu anda. Mau memberikan tanggapan? Silahkan berkomentar